Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

GORESAN PENA DERITA PALESTINA

Gambar
PALESTINA BAGAIMANA MUNGKIN AKU MELUPAKANMU Aku memang bukan pejabat pemerintah bukan pula tokoh agama yang tiap ucapannya menjadi pusat perhatian, aku pun bukan seorang penyair yang pandai mengungkapkan perasaannya dalam lembaran kertas lalu meneriakannya dalam untaian kata-kata penuh makna, bukan pula seorang pelukis yang bisa menggambarkan goresan tuas mewakili tiap duka cita, aku hanyalah mahasiswa biasa yang suaranya ada tapi kadang tak pernah didengar bahasanya. Orang bilang suara mahasiswa suara keadilan, tapi entah kenapa suara itu bungkam saat luka sembilu menyayat kulit anak-anak palestina. Sudah sampaikah kepadamu kisah perjuangan anak-anak Palestina? sudahkah kau dengar rintihan anak-anak Palestina ketika suara meriam menghantam tempat-tempat ibadah dan tempat tinggal mereka? sudahkah kau lihat tetesan darah rakyat Palestina yang diinjak-injak kaum zionis sesuka hati mereka? Ingatkah kau saat suara gemuruh jet tempur menghujani mereka tanpa melihat belas kasihan kepad

Perubahan musim

Gambar
PERUBAHAN MUSIM Derai hembusan angin di bumi seribu menara Cairo yang dulunya terasa begitu menusuk kulit mulai sedikit demi sedikit memudar, ufuk barat dan timur langit sungai nil pun tak terasa semakin berubah menunjukan perubahan musim, masyarakat sudah mulai berbondong bondong berkerja dipagi melepaskan selimut dan jaket tebal yang selama ini terus berpelukan bersama dalam ikatan kehangatan. "Ah, musim dingin sudar berakhir" baruku teringat rasanya sudah lama tak menulis, mungkin sudah hampir satu minggu jemari tak bersentuhan dengan tulisan-tulisan, ya disaat kawan-kawanku sendiri terus melangkah bahkan ada yang sudah bergerak membuat sebuah buku, aduhai rasanya semakin tertinggal jauh dibandingkan meraka yang terus melangkah. Berbicara tentang kemalasan, semenjak bertemu musim dingin yang kira kira 3 bulan atau lebih menyelimuti negri Mesir, semangat rasanya kendor, baik semangat membaca kitab-kitab ( buku-buku ), talaqi ( mengkaji Ilmu langsung kepada masyaikh ) sam

PUISI JANJI PAHIT

Gambar
TERBENAM Rasanya jemari tak kuat tuk bergerak, tinta pun enggan untuk menulis dan pikiran pun berdemo tatkala diajak tuk merangkai bait demi bait tulisan itu. Entah tak tau mengapa, mungkinkah goresan pena lebih mengerti perasaanku dibandingkan kamu yang jauh berdiri disana, seolah tak pernah mengerti betapa beratnya perasaanku, terlebih tatkala kau ingkari janji suci yang katanya ingin segera kau tepati. Tapi nyatanya apa? Jauh hari sudahku menanti janji suci itu Menit berganti jam hari berganti malam bulan berganti gerhana tak juga ku temui janji manismu seakan gerhana pun malu untuk menampakan pesona nya tuk kedua kalinya Kau yang membingkai janji, tapi kau pula yang merobohkan tumpuan harapanku Kini semuanya hanyalah pemanis buatan yang nikmat dirasakan tapi sakit tatkla sudah memasuki hati. *salam hormatku padamu duhai para penghias janji* #Inspirasi puisi dari cerita pahit kehidupan cinta seorang perempuan yang merasakan sakitnya janji @ mohamed Adam