PUISI JANJI PAHIT
TERBENAM
Rasanya jemari tak kuat tuk bergerak, tinta pun enggan untuk menulis dan pikiran pun berdemo tatkala diajak tuk merangkai bait demi bait tulisan itu.
Entah tak tau mengapa, mungkinkah goresan pena lebih mengerti perasaanku dibandingkan kamu yang jauh berdiri disana, seolah tak pernah mengerti betapa beratnya perasaanku, terlebih tatkala kau ingkari janji suci yang katanya ingin segera kau tepati.
Tapi nyatanya apa?
Jauh hari sudahku menanti janji suci itu
Menit berganti jam
hari berganti malam
bulan berganti gerhana
tak juga ku temui janji manismu
seakan gerhana pun malu untuk menampakan pesona nya tuk kedua kalinya
Kau yang membingkai janji, tapi kau pula yang merobohkan tumpuan harapanku
Kini semuanya hanyalah pemanis buatan yang nikmat dirasakan tapi sakit tatkla sudah memasuki hati.
*salam hormatku padamu duhai para penghias janji*
#Inspirasi puisi dari cerita pahit kehidupan cinta seorang perempuan yang merasakan sakitnya janji
@mohamed Adam
Komentar
Posting Komentar