RESENSI KITAB TA'LIM MUTA'LIM
IDENTITAS BUKU
Judul : Syarah kitab Ta'lim muta'lim
Penulis Matan Kitab : Al Imam Burhanul Islam Syekh al-Zarnuji
Penulis Syarah Kitab : Syekh Ibrahim bin Ismail
Genre : Education - Metode serta Adab mencari Ilmu
PENGARANG
Nama lengkap al-Zarnuji adalah Burhanudin Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi. Nama lain yang disematkan kepadanya adalah Burhan al-Islam dan Burhan al-Din. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti waktu dan tempat lahirnya al-Zarnuji.Nama “al-Zarnuji” sendiri dinisbatkan pada suatu tempat bernama Zurnuj, sebuah tempat yang berada di wilayah Turki. Sementara kata “al-Hanafi” diyakini dinisbatkan kepada nama mazhab yang dianutnya, yakni mazhab Hanafi.
Perjalanan kehidupan al-Zarnuji tidak dapat diketahui secara pasti. Meski diyakini ia hidup pada masa kerajaan Abbasiyah di Baghdad, kapan pastinya masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Al-Quraisyi menyebut al-Zarnuji hidup pada abad ke-13 M. Sementara para orientalis seperti G.E. Von Grunebaun, Theodora M. Abel, Plessner dan J.P. Berkey meyakini bahwa al-Zarnuji hidup dipenghujung abad 12 dan awal abad 13 M.
Karya termasyhur al-Zarnuji adalah Ta’lim al-Muta’allim Tariq al-Ta’allum, sebuah kitab yang bisa dinikmati dan dijadikan rujukan hingga sekarang. Menurut Haji Khalifah, kitab ini merupakan satu-satunya kitab yang dihasilkan oleh al-Zarnuji. Meski menurut peneliti yang lain, Ta’lim al-Muta’allim, hanyalah salah satu dari sekian banyak kitab yang ditulis oleh al-Zarnuji. Seorang orientalis, M. Plessner, misalnya, mengatakan bahwa kitab Ta’lim al-Muta’allim adalah salah satu karya al-Zarnuji yang masih tersisa. Plessner menduga kuat bahwa al-Zarnuji memiliki karya lain, tetapi banyak hilang, karena serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan terhadap kota Baghdad pada tahun 1258 M.
Sumber :
https://m.facebook.com/notes/chev-ibanz/biografi-syekh-zarnuji-pengarang-talim-mutaalim/724370707614687/
ISI KITAB
Kitab kecil yang terdiri dari tiga belas pasal itu separunya bersifat umum, membicarakan
bagaimana seharusnya orang sebagai makhluk hidup mengarungi kehidupan.
Seperti lazimnya kitab kecil yang berbobot keilmuan.
Pasal awal mencoba memberi batasan
terhadap apa saja yang berkaitan dengan isi kitab diantaranya adalah : “Tentang ilmu, keutaman-
keutamaannya, bagian-bagiannya dan cara yang seharusnya untuk menghasilkan ilmu itu”.
Karena mencari ilmu itu ibadah maka, niat mencari ilmu tidak boleh
ditinggalkan. Tentu saja yang dilakukan pencari ilmu agar mendapatkan pahala disamping
dimaksudkan pula untuk memicu dan memacu semangat pencarian ilmu, menangkal pembiasaan malas, menjaga konsistensi, mendorong dan menuntun keberhasilan dan serta tujuan
ritualistik yang lain.
Dari sinilah seharusnya kandungan kitab Ta’lim al-Muta’alim didekati
sehingga tuduhan kurang menyenangkan atas kitab tersebut bisa dihindari. Melakukan niat mencari ilmu ini diurai pada Pasal kedua, tentang "Niat ketika mencari belajar.
Pada Pasal ketiga dikemukakan perlunya selektif dalam memilih ilmu, guru dan teman
bermusyawarah sebelum terjun kedalam kancah ta'allum (belajar). Pada Pasal ini muncul keharusan menjaga
terus minat ta'allum, konsistensi dan tabah serta tekun terhadap ilmu yang dipelajari dan dialami.
Karena memang ilmu yang dipelajari, guru yang mengajar,dan teman yang bersamanya mendalami
ilmu itu, dipilihnya sendiri secara selektif.
Pasal berikutnya yang membuat pakar ilmu masa kini seolah-olah kebakaran jenggot, adalah
tentang kewajiban menghormati atau menghargai (ta'dhim) terhadap ilmu itu sendiri dan ahli ilmu.
Fasal keenam adalah tentang bagaimana seharusnya para pencari ilmu berbuat. Dia harus
sungguh-sungguh dan disiplin. Kesungguhannya itu menopang diatas cita-cita yang mulia dan luhur
yakni mencari ridho Allah dan serta agar Islam tetap jaya diatas bumi tercinta ini dan juga
menghilangkan kebodohan.
Fasal ketujuh membahas, Memulai (starting) terjun dalam mencari ilmu atau belajar terhadap
suatu ilmu, memperkirakan kemampuan dan tertib belajar sesuai dengan kondisi diri dan ihwal ilmu
(bidang ilmu tertentu) yang diterjuni atau menjadi pilihan.
Fasal kedelapan dan sampai ketiga belas membahas,Tawakkal, kapan seyogyanya tholibil ilmi
berusaha menghasilkan, ramah dan setia terhadap cita-cita, tidak melewatkan waktunya dan
istifadah (membuat catatan-catatan baik dalam tulisan maupun benak), waro' (menjaga makanan
dan perbuatan yang dilarang untuk tidak disantap atau dilakukan), apa saja yang membuat orang
mudah menghafal dan yang mudah membuat orang gampang lupa dan yang terakhir adalah tentang
amalan dan bacaan yang membuat pelakunya tercurahi rizqi Allah.
Secara umum kitab ini berisikan tiga belas pasal yang singkat-singkat, yaitu:
1) Pengertian Ilmu dan Keutamaannya
2) Niat di kala belajar
3) Memilih ilmu, guru dan teman serta ketahanan dalam belajar
4) Menghormati ilmu dan ulama serta keluarganya
5) Ketekunan, kontiunitas dan cita-cita luhur
6) Permulaan dan intensitas belajar serta tata tertibnya
7) Tawakal kepada Allah
8) Masa atau waktu belajar
9) Kasih sayang dan saling memberi nasehat
10) Mengambil pelajaran
11) Wara (menjaga diri dari yang haram dan syubhat) pada masa belajar
12) Penyebab hafal dan lupa, dan
13) Masalah rezeki dan umur.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Dari ke 13 pasal atau bab pembahasan di atas, dapat kita lihat bahwa dari segi metode belajar
yang dimuat Zarnuji dalam kitabnya itu meliputi dua kategori :
1. metode bersifat etik.
2. metode yang bersifat strategi.
Metode yang bersifat etik antara lain mencakup niat dalam belajar
Metode yang bersifat strategi meliputi cara memilih pelajaran, memilih guru, memilih teman dan langkah-langkah dalam belajar.
Apabila dianalisa maka akan kelihatan dengan jelas Az-Zarnuji mengutamakan metode yang bersifat etik, karena dalam pembahasannya
beliau cenderung mengutamakan masalah-masalah yang bernuansa pesan moral.
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa kitab "ta'lim muta'lim" sudah papoler di berbagai negara, dan satu masalah bagi para pembaca yakni kitab ini berbasis Bahasa Arab, hal ini menyulitkan bagi para pembaca yang tidak mengerti bahasa arab dan gramatika bahasa.
SARAN
Bagi yang berminat mengetahui bagaimana metode belajar dan trik-trik menghilangkan rasa malas dalam belajar, maka di persilahkan membaca kitab ini.
Tidak usah risau atau bingung ketika hendak membaca kitab Ta'lim muta'lim bagi yang belum mengerti gramatika bahasa arab atau tidak paham bahasa arab, karna sekarang sudah hadir terjemah dari kitab Ta'lim mu'talim yang mudah di pahami bagi anda yang belum mengerti bahasa arab.
Mantap, nambah pengetahuan nih. Sangat bermanfaat 👍
BalasHapusTerima kasih mba, sudah mau berkunjung ke blog kami.
HapusSertakan cetakan dan identitas buku yang lengkap, buku yang kamu buat resensi. Meskipun banyak dicetak di lebih dari satu percetakan. 😊
BalasHapusada yang ma'na pesantrennya?
BalasHapusTerima kasih review bukunya. Semoga jadi amal jariah.
BalasHapus