BINGUNG MAU MENULIS? TENANG SEKARANG ADA RESEP NYA

Pernah tiba-tiba jadi gak semangat nulis?
Pernah tiba-tiba gak percaya diri buat nulis lagi? Pernah ngerasa lelah pas nulis?

Ya, jawabannya semua pasti pernah mengalaminya, Mungkin kita mesti istirahat sejenak buat nulis.

Refrshing dulu lah kawan, Nonton film, jalan-jalan, nyantai bareng teman misalnya, sekaligus mencari inspirasi.

Tapi kebiasannya karna kita terlalu banyak istirahat sampai lupa tujuan kita yang dulunya mempunyai keinginan untuk menulis atau segera menyelesaikan tulisan.
Simple-nya, tiba-tiba kena virus males nulis lagi, dan akhir nya kita melupakan keinginan buat menulis. Salah satu solusi dari masalah itu, kita butuh motivasi lagi dan semangat baru untuk memompa semangat yang sebelum nya pernah kendor

Nihh, saya kasih resep dalam dunia menulis agar semangat menulis tetap terkondisi(ya, walaupun saya juga terhitung masih pemula dan belum begitu ahli dalam dunia menulis, tapi apa salah nya kita berbagi pengetahuan.
Nah udah nggak sabar lagikan, nunggu gimana aja caranya buat menjaga semangat dalam menulis, okeee langsung aja kita mulai apa aja sih resepnya :

1. Perbaiki niat

Hal dasar sebagai seorang penulis kembali ke niat.
Pertama kita berbica tentang niat, maka alangkah bagus nya kita berkaca kepada sabda baginda nabi Muhammad Saw

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatantergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Semua apa yang dilakukan baik dan buruk tergantung pada niatnya. Jika kamu sebagai penulis pemula niat utama untuk menulis agar tenar bisa terkenal dimana-mana, bisa jadi itu akan maeruntuhkan dengan cepat mood yang kamu punya. Jika itu yang menjadi hal utama kamu akan kesulitan bisa konsisten sebagai seorang penulis. Karena, jika kamu sudah memiliki sebuah tulisan tapi respon orang sedikit, dan kamu masih belum terkenal dengan tulisanmu akan membuatmu frustasi dan berpikir bahwa menulis tidak mampu membuat terkenal. Perbaiki lagi niatmu.

Berbeda dengan orang yang berniat menulis dengan tujuan kebaikan. Mau terkenal atau tidak yang penting tulisannya bisa dibaca orang dan mampu menjadi jembatan untuk berbuat kebaikan. Jika niat yang seperti ini, seorang penulis akan terus menulis apapun kondisinya. Karena yang dia niatkan bukan untuk membuat dirinya terkenal atau menjadi tenar. Melainkan tulisannya bisa bagus dan bermanfaat bagi orang banyak.

2. Perkuat Alasan Kenapa harus menulis

Kenapa kamu harus  menulis?
Pernah tanyakan kepada diri sendiri, atu bertanya kepada mereka yang sudah memulai untuk menulis sebelum kamu? Yaa, Setiap orang punya alasan sendiri untuk menulis, alasan ini yang akan membuat diri kamu terus menjaga rasa kuat untuk tetap menulis.

3. Hindari Virus menilai karya sendiri

Ingat tugas kita sebagai penulis adalah menulis, dan tulisan kita ditujukan untuk membaca. Untuk mengetahui sebarapa layak dan bagus tulisan kita itu urusan pembaca dan tidak perlu kamu pusing memikirkan tulisanmu. Jika ketakutan itu yang muncul maka rasa menulismu pun akan hilang. Menulislah untuk meningkatkan rasamu, dan biarkan tulisan itu menjadi baik dengan sendirinya.

4. Bukan saatnya menunda

Saatnya menulis. Penundaan bisa menghilangkan rasa menulis yang baik. Ketika kita menunda satu waktu menulis, satu rasa menulis perlahan juga mulai menghilang. Ketika terlalu sering menunda menulis maka momentum untuk merasakan nikmatnya menulis akan hilang, dan memunculkan nya kembali itu susah

5. Temukan waktu yang pas saat menulis

Nah, dalam menulis kita juga harus mencari waktu yang pas untuk bisa menulis dengan efektif dan baik. Bisa jadi ada orang yang lancar melakukan sesuatu di malam hari, ada yang bisanya di pagi hari atau bahkan dini hari. Setiap orang memiliki moment waktunya masing-masing.
Sebagai contoh nya saya memiliki kawan dalam komunitas menulis yang mempunyai kebiasaan ketika menulis dia lebih suka waktu sepertiga malam karna kata nya waktu itu lebih tenang,  maka temukan waktu yang paling ideal bagimu untuk menulis, terserah waktu itu kapan saja mungkin setalah subuh, dini hari, atau di saat sepertiga malam, yang penting saat itu kamu merasa itu adalah waktu paling ideal dalam menulis

6. Ingat Target

Nah untuk memusatkan rasa menulis yang terus terpacu, jangan lupakan target menulis. Jika kamu sebagai penulis pemula sudah tentu punya target kapan tulisanmu akan diselesaikan. Dengan target itu akan membuatmu disiplin dan merasakan bahwa menjadi seorang penulis adalah hal yang tidak cukup dilakukan sekejap mata.
Target akan meluruskan jalan yang ingin kamu capai. Bagaimanapun kondisinya dengan target yang jelas, jalan yang kamu lakukan juga kan menjadi jelas. Terus menulis dan ciptakan suasanamu.

7. Masuk dalam komunitas menulis

Nah untuk hal yang satu ini tak kalah penting nya bagi kamu sebagai penulis pemula yang mempunyai keinginan melebarkan sayap nya dalam dunia menulis(ya, bisa di bilang kaya saya ini, hehe), karna jika kamu berada dalam komunitas menulis, maka kamu akan dapatkan berbagai hal hal di atas, yang mana hal itu sangat memudahkan kamu dalam menulis, contoh nya saja ketika kamu berada dalam komunitas kamu akan di berikan berbagai tugas menulis beserta target waktu yang sudah di tentukan, dan di sana pula kamu akan menemukan para senior yang lebih dulu mendalami dunia menulis yang akan memberi mu semangat dan menasehati mu ketika terdapat kesalahan dalam penulisan.

8. Berdoa

Yang satu ini tak kalah pentingnya sebelum dan sesudah kita menulis.
Mengapa kita harus berdoa?
Karna do'a adalah alat komunikasi yang tidak hanya membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk mengatasi godaan dunia, utamanya mengatasi godaan rasa malas ketika menulis

Sekarang saya kira sudah cukup berbagai resep yang sudah di berikan tentang bagaimana cara nya menulis, sisa nya tinggal kembali kepada individu penulis sendiri mau mulai melangkah untuk mulai menulis atau mau tetap menjadi patung di sana tanpa karya apapun di depan ada.
Nah untuk menutup semua ini, izinkan saya memberikan sebuah kalam pemikir terkemuka yang bukunya begitu menomental sampai sekarang pun setelah ratusan tahun wafatnya tetap dibaca ribuan orang.
Berkata Imam Al Ghazali
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”.

Silahkan kamu pilih, mau jadi penulis yang tidak akan di lupakan orang lain walaupun tanah telah mengubur, atau menjadi manusia biasa yang tidak meninggalkan bekas karna tidak ada ada karya mengenang mu?

"Menulis artikel tak sulit: ambil pena dan kertas, atau laptop, dan mulailah. Yang terkadang sulit adalah memulainya"

@mohamed Adam (Mar"

Mahasiswa Al Azhar
Cairo - Mesir

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Syekh Ad-Dardir

Mengenal Sosok Kharismatik Tuan Guru Muhammad Bakhiet bin KH. Ahmad Mughni

RESENSI KITAB TA'LIM MUTA'LIM