Dengan ini tulisanmu bisa terbit
BAGAIMANA CARANYA MENERBITKAN BUKU
“Kalau kamu bukan anak raja maka jadilah penulis” setidaknya inilah yang pernah dikatakan seorang filsuf Islam terkenal Muhammad al-Ghozali, membakar semangat para penulis untuk semakin berkembang.
Silahkan kamu pilih, mau jadi penulis yang tidak akan dilupakan orang lain walaupun tanah telah mengubur, atau menjadi manusia biasa yang tidak meninggalkan bekas apapun karna tidak ada ada karya yang membuatmu dikenang.
Terus bagaimana sih caranya, aku kan udah rajin nulis tapi karyaku masih belum bisa dipublikasikan dalam media cetak?
Kapan ya, aku bisa punya buku sendiri?
(Setidaknya kalimat-kalimat ini yang sering saya temui didalam komunitas menulis)
jawabannya ada pada "BAGAIMANA CARANYA MENERBITKAN BUKU KE PENERBIT"
ya, walaupun memang perlu diakui saya sendiri memang juga masih pemula, dan tak punya keahlian, tapi apa salahnya kita berbagi, siapa tau dari tulisan ini ada yang membutuhkan dan ada yang termotivasi dari tulisan saya yang terbilang jelek dan tak beraturan ini.
Oke sobat, sekarang kita kupas gimana caranya tulisan kamu bisa tembus sampai ke penerbit kemudian bisa dicetak dan diperjual belikan ditoko-toko buku terkenal (wow, pastinya itu semua adalah impian kita, apalagi dicover depan tertulis nama kamu) disarankan untuk yang bingung bagaimana cara jadi penulis dan belum membaca artikel saya sebelumnya tentang "BINGUNG MAU MENULIS" silahkan baca terlebih dahulu http://jalanjalanfiqh.blogspot.com/2018/01/bingung-mau-menulis-tenang-sekarang-ada.html
Sobat, tulisan saya tidak sama sekali untuk menggurui kalian tapi cuma sekedar bahan pengingat kembali kontak otak yang pernah hilang (layaknya hati ini yang pernah hilang, eaa)
dari tadi muter-muter kagak jelas so, kita kembali ke leptop masalah judul di atas.
Bagaimana caranya menerbitkan buku, ikuti dan cermati beberapa poini ini :
1.NIAT DAN TEKAD
Niat adalah hal terpenting sebelum melayangkan aktivitas kamu sebagai penulis, pikirkan untuk apa kamu menulis, untuk terkenal, mengembangkan kemampuan diri atau untuk memberi informasi kepada orang lain.
Jangan lupa juga pasang tekad sekuat mungkin agar tak menyerah atau pasrah di tengah jalan sebelum mengirim naskah ke penerbit, kebanyakan kesalahan penulis tatkala mengirimkan naskah atau artikel ke penerbit kemudian ditolak maka yang terjadi adalah menyerah dan tak mau lagi menulis, padahal dari sanalah kunci kita untuk berkembang dan belajar dari pengalaman, saya teringat ketika masih tergabung menjadi kontribotur koran Barnas.com ada salah satu teman yang celetuk "gimana nih artikelku dapat TLT (Tidak Layak Tayang) kemudian salah satu teman dari komunitas memberikan nasehat yang luar biasa mencengangkan "terus semangat nulis ka, jangan putus asa, aku dulu aja ketika baru gabung 12 kali artikelku dapat TLT dari tim editor"
Jadi kamu yang baru satu kali ditolak biasa, terus mencoba jangan sampai menyerah.
2. KENALI VISI MISI PENERBIT
Ada beberapa penerbit yang hanya menerima tulisan yang sesuai dengan visi misi mereka, misalkan kamu ingin mengirim tulisan ke penerbit Grand Media, Mizania, Erlanga dll maka kenali betul-betul tujuan mereka, ada penerbit yang condong ke Religi, adapula yang lebih kepada tulisan yang bernilai keilmuan dan ada pula yang coraknya lebih kepada politik, maka tentukan ke penerbit mana tulisanmu selayaknya dikirim.
3. TULIS YANG SEDANG VIRAL
Seorang penulis selain dituntut kreatif juga dipaksa untuk peka dengan tulisan yang sedang laku dipasaran, biasanya penerbit lebih mendahulukan tulisan yang sekarang laku penjualannya dipasaran, karna itu lebih menjanjikan dibandingkan tulisan yang berbobot tapi pembaca tidak menghendaki itu.
Jadi kamu sebagai penulis harus bisa menyesuaikan dengan permintaan pasaran.
4. NASKAH HARUS JELAS
Naskah yang mau dikirim haruslah memiliki kejelasan dan tersusun rapi baik dari segi isi tulisan maupun dari segi penulisan. jangan sampai naskah yang susah payah kamu tulis ditolak gara-gara isinya yang tidak jelas dan tidak memenuhi kreteria PUEBI(Penulisan ejaan bahasa Indonesia).
Perhatikan baik-baik sebelun kamu mengirim ke penerbit teliti ulang tulisan apakah sudah sempurna atau belum dan apa saja yang perlu diperbaiki.
5. MENGIRIM TULISAN
Sekarang zaman sudah semakin maju bagi seorang penulis jarak bukanlah masalah, karna sekarang sudah ada media Email atau apapun yang bisa mempertemukan tulisan kita dengan penerbit.
Hal terpenting setelah karyamu siap dikirim adalah mencari nama-nama penerbit yang sesuai dengan tulisanmu.
Bisa minta bantuan teman yang lebih dulu menyelam ke dunia tulis-menulis ataupun lewat Google biasanya sudah ada tercantum di sana dengan jelas.
6. TULIS SINOPSIS PENULIS
Setelah 5 tahapan penting di atas sudah kamu lalui, selanjutkan tulislah sinopsis singkat profil penulis, iya tulis profilmu sendiri (kali aja kamu dapat jodoh dari sana, kan lumayan) biasanya ada penerbit yang membutuhkan sinospis profil penulis dan ada pula yang tidak membutuhkannya
7. DOA
Hal yang tak kalah pentingnya dan bisa jadi ini adalah hal yang yang paling penting yaitu berdoa kepada Tuhan sesuai kepercayaan masing-masing, karna tidak bisa dipungkiri kita semua tidak bisa lepas dari bantuan Yang Maha Kuasa dalam menjalani kehidupan.
Selama proses menulis sampai tulisanmu terbit jangan sampai lupa dibarengi dengan doa dan ibadah kepada Tuhan.
Setelah semua tahapan kamu jalani disertai dengan kesabaran maka siap-siap karyamu bakal terbit dan namamu tertulis dicover buku.
Selamat menyoba dan selamat sukses.
Semoga karyamu terbit di tahun 2018 ini, Amin.
Semoga bermanfaat.
*********
Oleh : Muhammad Adam Rosady
18.03.2018, District 10, Nasr City, Cairo, Egypt.
#INI TULISANKU MANA TULISANMU.
Wow, artikel yang manis dan bermanfaat, terimakasih infonya ... Suka
BalasHapus