Pidato grand syekh Al Azhar menyikapi umat muslim di mynmar
ULAMA DUNIA TAK TINGGAL DIAM
Peryataan tegas Ulama dunia dan Al Azhar syarif dengan menghadapi polemik dunia tentang kabar umat islam rohingnya di bumi Myanmar( Burma )
Bukti ulama dunia tidak akan pernah tinggal diam menanggapi berbagai permasalahan yang di hadapi dunia
Berikut ini adalah kesimpulan dari pidato
Di sampaikan oleh Grand syeckh Al azhar DR ahmad thoyib Al Azhary , Selaku Rektor universita Al-Azhar Cairo Mesir
Poin-Poin Pernyataan Resmi Al-Azhar Terkait Krisis Rohingya
- Umat Islam Burma mendapat serangan brutal nan barbar yang tidak pernah dikenal oleh kemanusiaan sebelumnya;
- Nurani Internasional yang mati adalah sebab di balik fenomena brutal yang tak berperikemanusiaan di Myanmar;
- Seluruh Perjanjian Internasional yang berjanji akan melindungi Hak Asasi Manusia, semuanya hanya sebatas tinta di atas kertas, bahkan itu hanya kebohongan semata;
- Apa yang dialami oleh Muslim Rohingya, mengingatkan kita dengan tabiat binatang buas di hutan belantara;
- Organisasi-organisasi Dunia pastinya akan mengambil sikap yang berbeda jika kelompok —yang tertindas— ini adalah pemeluk agama atau keyakinan selain Islam;
- Para pemimpin keagamaan di Myanmar telah meremehkan upaya Al-Azhar dan berkoalisi dengan ekstremis bersenjata dari junta rezim untuk melakukan pemusnahan;
- Pemusnahan Massal terhadap warga muslim akan menggoreskan catatan kelam dalam sejarah Myanmar yang takkan terhapus oleh zaman;
- Al-Azhar Al-Syarif mustahil hanya berpangku tangan di hadapan pelanggaran yang tidak berperikemanusiaan ini;
- Al-Azhar akan memimpin pergerakan kemanusiaan dalam level Arab, dunia Islam dan Internasional, untuk menghentikan pembantaian ini;
- Kejahatan-kejahatan semacam ini, merupakan bentuk suport untuk melakukan tindakan kejahatan terorisme yang tengah diderita oleh kemanusiaan seluruhnya;
- Kita akan memekikkan seruan kemanusiaan yang menggema untuk menuntut dihentikannya politik diskriminasi etnik dan agama di antara seluruh warga;
- Kita sangat prihatin atas sikap kontradiktif dari sosok yang salah satu tangannya telah membawa penghargaan Nobel Perdamaian, namun tangan yang satunya lagi memberkati kejahatan-kejahatan yang menjadikan Perdamaian itu sendiri kabur ditiup angin.
=====
Komentar
Posting Komentar